Rabu, 19 Oktober 2016

Apa Itu Learning Partner?

Assalamualaykum Wr Wb

Salam SuksesMulia

Halo sahabat learning partner, kali ini saya akan cerita apa itu sih learning partner? Apa sejarah awalnya? Baiklah saya akan coba breakdown 5W 1H nya, hehe..

Learning partner itu kursus atau apa sih?
Yaa kalau itu someday bisa terwujud dan ada, keren ya sepertinya, namun saat ini learning partner belum memiliki prioritas ke arah itu. Alasan sederhana ini sebenarnya ketika saya terjun di sebuah Yayasan Nirlaba, Djalaluddin Pane Foundation. Yayasan ini memiliki program pengembangan sosial yang ditujukan kepada guru-guru di daerah.

Background saya sebenarnya tidak mendukung saya di yayasan ini. Namun bisa jadi karena sejak Sekolah Dasar saya aktif mengikuti kegiatan sekolah mulai dari Pramuka, OSIS, Majalah Sekolah hingga di kampus mengikuti Lembaga Pers Mahasiswa, membuat pengalaman organisasi dan leadership saya mendukung untuk bekerja di yayasan yang sering disebut dengan nama DPF.

Selama 3 tahun lebih saya bertumbuh dan berkembang di DPF, saya hampir menyentuh seluruh kinerja yang ada pada di yayasan itu. Baik itu mulai dari sebagai relawan, program support, tim monitoring dan evaluasi, mengerjakan SOP , melakukan penelitian, belajar Key Performance Indikator, mengurusi kontrak hingga membuat dan merumuskan gaji karyawan, mengurus legalitas, strategic planning tahunan, harus jadi public speaking di depan banyak orang dan media mengenalin program, jadi agen pencari donasi, jualan fundraising tools, marketing, sosial media, problem solving, decision maker dan macem-macem.

Saya tidak tahu apakah itu cobaan atau bagaimana, namun saya enjoy mengerjakan itu semua. Saya bukan merasa pintar, bukan. Hanya saja ketika saya dihadapi hal itu semua, saya menjadi belajar suatu hal yang baru. Hingga pada satu sisi, saya seolah menjadi learning partner bagi tim saya saat ketika masih di DPF. Surat-menyurat jika tidak rapih, akan mendapat review dari saya. Penggajian yang masih berantakan masih akan di review oleh saya. Desain logo, stiker masih dapat review dari saya. Pokoknya jarang yang lolos one shoot kalau file sudah di meja saya, hahah...

Saya seolah menjadi orang-orang yang mampu mencari kesalahan orang, hehe.. Maksudnya, saya mampu menemukan kesalahan yang dilewatkan oleh tim saya dahulu. Mau itu salah kata, kurang angka, inkonsisten dan sebagainya.

Karena hal itu juga, saya menjadi tertarik dengan topik-topik yang berkaitan dengan banyak orang. Saya belajar tentang membaca kepribadian karakter orang dari cara Ia menulis, mimik muka, hingga belajar tentang kelebihan/potensi manusia melalui scanning 10 jari tangan. Saya bahkan membeli buku-buku personal development yang selalu saya praktekkan ke teman-teman kerja saya.

Nah, awal Oktober lalu saya melepas tanggung jawab di DPF. Padahal saat itu saya sudah di pucuk pimpinan tertinggi biarpun DPF tidak sebesar lembaga sosial lainnya, tapi itu pencapaian terbaik saya selama 26 tahun hidup. Pencapaian luar biasanya adalah karena saya bersyukur saya dianugerahkan berbagai pengalaman dan kesempatan. Sehingga, saya tak ingin  setelahnya menjadi pengangguran yang tak bisa berbuat apa-apa.

Berdasarkan scan sepuluh jari yang sudah saya lakukan, potensi yang harus saya kembangkan adalah memiliki panggung dan terus bergerak. Artinya saya memang bukan tipikal orang yang bisa duduk tenang diam, udah gitu aja. Harus ada kegiatan yang membuat saya memiliki kegiatan dan berkaitan dengan berbicara atau berinteraksi dengan banyak orang.

Nah, karena itulah saya membangung brand Your Learning Partner. Maksudnya saya akan mencoba sebagai learning partner bagi siapapun yang ingin belajar sesuatu hal dengan saya. Tentunya suatu hal yang saya kuasai. Dahulu saya mendapat julukan Perpustakaan Berjalan ketika duduk di bangku kuliah. Kenapa? Walaupun saya aktif organisasi yang menyita waktu kuliah yang cukup gila-gilaan, saya dianggap, amazing. Nilai tidak pernah jatuh dari kata cumlaude, persentasi selalu oke, ujian juga ya Alhamdulillah, bahkan sempat eberapa mata pelajaran tidak perlu ikut ujian karena di sesi kelas mampu mengerjakan sesuatu yang teman-teman lainnya tidak bisa lakukan. Serius! Belum lagi ketika skripsian saya mendapatkan Dosen Pembimbing yang paling menakutkan satu fakultas.

Dimana, dosen ini terkenal sulit ACC skripsi. Harus lebih dari 20x bimbingan dan terkenal menyulitkan mahasiswa semester akhir. Tapi Alhamdulillah saya melalui itu semua cukup 4x dan mendapat nilai A, dengan poin 97 pada sidang meja hijau.

Saya merasa ini anugrah yang Masha Allah dari Allah SWT yang wajib disyukuri dan harus harus ditularkan. Untuk itulah saya memilih sebagi learning partner bagi para partner-partner lainnya. Saya saat ini masih terus mencari pola bagaimana saya bisa menularkan semangat sebagai sahabat learning partner. Saya sadar, ini tak mudah. Harus dimulai dari nol. Semoga, saya bisa mengagungkanniatan ini pada tempatnya. 

Inilah sejarah sederhana kenapa saya menganggap diri saya sebagai learning partner. Karena menjadi learning partner itu tak kalah mulia seperti halnya seorang guru. Mungkin background saya bukanlah guru yang mampu mencerdaskan anak bangsa, namun Bismillah saya ingin menginspirasi dan melahirkan banyak sahabat learning partner yang siap berbagi dan menjadi pembelajar sejati yang terus bertumbuh dan siap untuk menjadi sosok yang sukses mulia :)


Wassalamualaykum Wr. Wb



Salam,

Rizki Situmorang
Your Learning Partner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar